Apakah Anda ingin mengetahui segala hal tentang ukuran bata merah? Apakah Anda ingin memastikan bahwa proyek konstruksi Anda menggunakan ukuran yang tepat dan sesuai standar?
Jika ya, maka artikel ini adalah jawabannya.
Kami akan membahas standar ukuran batu bata merah sesuai SNI, pengaruh ukuran terhadap jumlah yang dibutuhkan, variasi ukuran di lapangan, dan bahkan memberikan rekomendasi supplier bata merah berkualitas teruji SNI.
Dengan membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang ukuran bata merah dan Anda dapat membuat keputusan yang tepat dalam proyek konstruksi Anda.
Yuk baca artikel tentang ukuran bata merah hingga tuntas hari ini Senin, 25 November 2024!
Apa itu Dimensi Batu Bata Merah?
Dimensi batu bata merah merujuk pada ukuran seperti panjang, lebar, dan tebal serta merujuk pada bentuk fisik batu bata merah yang umum digunakan dalam konstruksi bangunan. Dimensi ini memiliki peran penting dalam menentukan kekuatan struktural, efisiensi penggunaan material, dan tampilan estetika bangunan.
Secara umum, batu bata merah memiliki bentuk persegi panjang dengan ketebalan yang lebih kecil dibandingkan dengan panjang dan lebar.
Dimensi batu bata merah dapat bervariasi tergantung pada standar lokal, preferensi regional, dan kebutuhan khusus proyek konstruksi. Namun, di banyak negara termasuk Indonesia, ada standar ukuran yang umumnya diikuti oleh produsen bata merah.
Ukuran ini memiliki peran penting dalam memastikan kekuatan struktural yang memadai dalam konstruksi bangunan. Dimensi yang tepat memungkinkan batu bata merah saling berkaitan secara stabil dan memberikan kekuatan struktural yang diperlukan untuk menahan beban vertikal dan lateral.
Sejarah Perkembangan Ukuran Bata Merah di Indonesia
Sejarah perkembangan ukuran bata merah di Indonesia dapat ditelusuri hingga zaman kolonial Belanda.
Pada awalnya, ukuran bata merah di Indonesia mengadopsi standar yang digunakan di Belanda.Namun, seiring dengan perkembangan waktu, ukuran bata merah mengalami penyesuaian dan standar yang berlaku di Indonesia pun dibuat.
Salah satu titik balik dalam sejarah perkembangan ukuran bata merah di Indonesia terjadi pada tahun 2000 dengan diterbitkannya Standar Nasional Indonesia (SNI) 15-2094-2000 yang mengatur tentang ukuran dan mutu bata merah. SNI ini menjadi acuan resmi dalam industri bata merah di Indonesia.
Download pdf SNI-15-2094-2000 tentang Bata Merah Untuk Pasangan Dinding
SNI 15-2094-2000 menetapkan ukuran standar untuk panjang, lebar, dan tebal bata merah. Selain itu, standar ini juga mengatur toleransi yang diperbolehkan dalam produksi bata merah. Standar ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan keseragaman ukuran bata merah yang digunakan dalam konstruksi bangunan di Indonesia.
Sejak diberlakukannya SNI tersebut, industri bata merah di Indonesia mulai menghasilkan bata merah dengan ukuran yang konsisten dan sesuai dengan standar. Hal ini membantu dalam proses konstruksi bangunan, termasuk kestabilan struktur dan peningkatan efisiensi.
Perkembangan teknologi dan inovasi dalam industri bata merah juga ikut mempengaruhi ukuran dan mutu bata merah di Indonesia. Penggunaan mesin-mesin modern dalam produksi bata merah telah membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Secara keseluruhan, sejarah perkembangan ukuran bata merah di Indonesia mencerminkan upaya untuk menciptakan standar yang konsisten dan sesuai dengan kebutuhan konstruksi bangunan di Indonesia.
Dengan adanya standar seperti SNI, diharapkan bahwa bata merah yang diproduksi memenuhi kualitas yang diharapkan dan dapat digunakan secara luas dalam pembangunan di Indonesia.
Tabel Dimensi Batu Bata Merah Menurut SNI
Di Indonesia, SNI telah membuat tabel dimensi ukuran standar batu bata merah. Berikut adalah tabel dimensi ukuran batu bata merah standar dalam SNI 15-2094-2000:
Modul | Panjang (mm) | Lebar (mm) | Tinggi (mm) |
M – 5a | 190 ± 4 | 90 ± 3 | 65 ± 2 |
M – 5b | 190 ± 4 | 100 ± 3 | 65 ± 2 |
M – 6a | 230 ± 5 | 110 ± 4 | 52 ± 3 |
M – 6b | 230 ± 5 | 110 ± 6 | 55 ± 3 |
M – 6c | 230 ± 5 | 110 ± 6 | 70 ± 3 |
M – 6d | 230 ± 5 | 110 ± 6 | 80 ± 3 |
Jika dimensi ukuran batu bata merah standar menurut SNI 15-2094-2000 di atas diubah ke dalam satuan centimeter, maka anda dapat melihatnya pada tabel berikut:
Modul | Panjang (cm) | Lebar (cm) | Tinggi (cm) |
M-5a | 19 ± 0.4 | 9 ± 0.3 | 6.5 ± 0.2 |
M-5b | 19 ± 0.4 | 10 ± 0.3 | 6.5 ± 0.3 |
M-6a | 23 ± 0.5 | 11 ± 0.4 | 5.2 ± 0.3 |
M-6b | 23 ± 0.5 | 11 ± 0.4 | 5.5 ± 0.3 |
M-6c | 23 ± 0.5 | 11 ± 0.4 | 7.0 ± 0.3 |
M-6d | 23 ± 0.5 | 11 ± 0.4 | 8.0 ± 0.3 |
Selain dimensi yang standar, juga penting untuk memperhatikan toleransi ukuran dalam bata merah. Toleransi ukuran mengacu pada variasi kecil yang diperbolehkan dalam dimensi batu bata merah.
Biasanya, toleransi ini berkisar antara 2 hingga 5 mm. Keberagaman toleransi ini dapat disebabkan oleh proses produksi, bahan baku, dan metode pengukuran yang digunakan.
Dalam konstruksi, pemilihan dimensi batu bata merah harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban yang akan ditopang, metode konstruksi, persyaratan tata letak, dan faktor estetika.
Berdasarkan kebutuhan spesifik proyek, kadang-kadang diperlukan batu bata merah dengan dimensi yang berbeda, seperti batu bata merah setengah, batu bata merah kotak, atau batu bata merah berlubang.
Ukuran Bata Merah Standar SNI
Badan Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia telah menetapkan peraturan baku mutu bata merah yang mencakup ukuran standar. Mulai dari SII 0021 tahun 1978, PUBI tahun 1982, SNI-10 Tahun 1984, SNI 2094 tahun 2000, hingga SNI 6861.1 tahun 2002.
Ukuran batu bata menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah panjang 19-23 cm, lebar 9-11 cm, tebal 5,2-8 cm. Jika dimunculkan dalam bentuk tabel, maka rentang nilai minimum dan maksimum untuk panjang, lebar, dan tebal batu bata merah (tanpa toleransi) standar berdasarkan SNI 15-2094-2000 adalah sebagai berikut:
Dimensi | Minimum (cm) | Maksimum (cm) |
Panjang | 19 | 23 |
Lebar | 9 | 11 |
Tebal | 5.2 | 8 |
Panjang bata merah SNI
Panjang bata merah yang memenuhi ukuran standar SNI 15-2094-2000 adalah 19 cm hingga 23 cm. Panjang tersebut mengacu pada dimensi horizontal batu bata yang diukur dari satu ujung ke ujung lainnya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa dalam standar ini, terdapat toleransi yang diberikan untuk panjang batu bata merah.
Dalam kasus panjang batu bata merah standar, toleransi dinyatakan dalam satuan milimeter (mm). Nilai toleransi panjang batu bata merah berdasarkan SNI 15-2094-2000 adalah 4 mm dan 5 mm.
Toleransi 4 mm berarti panjang bata merah yang diproduksi masih dapat memiliki variasi hingga 4 mm dari panjang yang ditentukan (yaitu, antara 18.6 cm hingga 23.4 cm).
Sedangkan toleransi 5 mm berarti panjang bata merah masih dapat memiliki variasi hingga 5 mm dari panjang yang ditentukan (yaitu, antara 18.5 cm hingga 23.5 cm).
Standar panjang ini penting untuk memastikan konsistensi dan keandalan dalam konstruksi dengan menggunakan batu bata merah. Dengan adanya standar ini, ukuran batu bata merah dapat disesuaikan dengan perencanaan dan desain bangunan yang telah ditentukan
Panjang yang seragam pada setiap batu bata memungkinkan pemasangan yang rapi dan stabil saat digunakan dalam konstruksi.
Lebar bata merah SNI
Lebar bata merah sesuai SNI 15-2094-2000 adalah berukuran 9-11 cm. Lebar ini mengacu pada dimensi vertikal batu bata yang diukur dari bagian atas hingga bagian bawah.
Berdasarkan SNI 15-2094-2000, lebar batu bata merah standar memiliki lebar minimum 9 cm dan maksimum 11 cm tanpa toleransi. Dengan kata lain, lebar batu bata merah yang memenuhi standar harus berada dalam rentang tersebut secara tepat.
Namun dalam prakteknya, toleransi digunakan untuk memperhitungkan variasi kecil yang mungkin terjadi pada dimensi bata merah. Toleransi tersebut mengindikasikan batas kesalahan yang masih dapat diterima dalam pengukuran lebar bata merah.
Dalam hal ini, nilai toleransi untuk lebar batu bata merah standar adalah 3 mm dan 4 mm.
Toleransi 3 mm berarti lebar bata merah yang diproduksi masih dapat memiliki variasi hingga 3 mm dari lebar yang ditentukan, yaitu antara 8.7 cm hingga 11.3 cm.
Sedangkan toleransi 4 mm berarti lebar bata merah masih dapat memiliki variasi hingga 4 mm dari lebar yang ditentukan, yaitu antara 8.6 cm hingga 11.4 cm.
Dengan adanya toleransi ini, diharapkan bahwa bata merah yang diproduksi masih memenuhi standar meskipun terdapat sedikit variasi dalam lebarnya.
Lebar batu bata yang seragam memungkinkan penyusunan yang akurat dan kuat saat digunakan dalam pembangunan.
Tebal bata merah SNI
Berdasarkan SNI 15-2094-2000, tebal batu bata merah standar memiliki ukuran mulai dari 5.2 cm hingga 8 cm, tanpa toleransi. Ketebalan ini mengacu pada dimensi lateral batu bata yang diukur dari satu sisi ke sisi lainnya.
Dalam hal ini, nilai toleransi untuk tebal batu bata merah standar adalah 2 mm dan 3 mm.
Toleransi 2 mm berarti tebal bata merah yang diproduksi masih dapat memiliki variasi hingga 2 mm dari tebal yang ditentukan, yaitu antara 5.18 cm hingga 5.22 cm.
Sedangkan toleransi 3 mm berarti tebal bata merah masih dapat memiliki variasi hingga 3 mm dari tebal yang ditentukan, yaitu antara 5.17 cm hingga 5.23 cm.
Ketebalan yang seragam pada setiap batu bata memastikan kekuatan dan stabilitas struktur saat bata merah digunakan sebagai bahan bangunan.
Standar ukuran yang ditetapkan oleh SNI memastikan konsistensi dalam penggunaan batu bata merah dalam konstruksi. Dengan dimensi yang seragam, batu bata merah dapat dipasang secara efisien, memberikan kekuatan struktural yang baik, dan memungkinkan konstruksi yang kokoh dan tahan lama.
Gambar dan ilustrasi dimensi bata merah
Ukuran Bata Merah AJ Super
Ukuran bata merah AJ Super adalah panjang 21 cm, lebar 10 cm, dan tinggi (tebal) 5.5 cm.
Panjang bata merah AJ Super
Panjang bata merah AJ Super adalah 21 cm.Panjang bata tersebut sesuai dengan standar SNI 15-2094-2000 yang memperbolehkan panjang bata merah dalam rentang 19 cm hingga 23 cm.
Dalam hal ini, panjang 21 cm dari bata merah AJ Super berada dalam rentang standar dan memenuhi persyaratan SNI.
Lebar bata merah AJ Super
Lebar bata merah AJ super adalah 10 cm. Berdasarkan ketentuan SNI 15-2094-2000, rentang lebar bata merah standar adalah minimum 9 cm dan maksimum 11 cm. Dalam hal ini, bata AJ Super dengan lebar 10 cm berada di dalam rentang tersebut.
Sehingga dengan lebar 10 cm, lebar bata merah AJ Super sesuai dengan ketentuan standar SNI 15-2094-2000.
Tebal bata merah AJ Super
Tinggi atau tebal bata merah AJ Super adalah 5.5 cm. Berdasarkan standar SNI 15-2094-2000, tebal bata merah standar memiliki rentang minimum 5.2 cm dan maksimum 8 cm tanpa toleransi.
Dalam hal ini, tinggi atau tebal 5.5 cm dari bata merah AJ Super berada dalam rentang standar dan memenuhi persyaratan SNI.
Perbandingan ukuran bata merah standar SNI dan bata merah AJ Super:
Panjang (cm) | Lebar (cm) | Tebal (cm) | |
Ukuran bata merah Standar SNI | 19 – 23 | 9 – 11 | 5.2 – 8 |
Ukuran Bata AJ Super | 21 | 10 | 5.5 |
Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa bata merah AJ Super memiliki panjang 21 cm, lebar 10 cm, dan tebal 5.5 cm. Semua ukuran tersebut sesuai dengan standar SNI yang ditetapkan.
Panjang AJ Super (21 cm) berada di dalam rentang standar SNI (19 – 23 cm), lebar (10 cm) berada di dalam rentang standar SNI (9 – 11 cm), dan tebal (5.5 cm) juga berada di dalam rentang standar SNI (5.2 – 8 cm).
Dengan demikian, bata merah AJ Super memenuhi standar SNI untuk panjang, lebar, dan tebal.
Volume bata merah AJ Super
Untuk menghitung volume 1 biji bata AJ Super, kita perlu mengalikan panjang, lebar, dan tinggi (tebal) bata tersebut.
Dalam kasus ini, panjang bata AJ Super adalah 21 cm, lebar adalah 10 cm, dan tinggi atau tebal adalah 5.5 cm.
Maka, volume 1 biji bata AJ Super dapat dihitung sebagai berikut:
Volume = Panjang x Lebar x Tinggi
= 21 cm x 10 cm x 5.5 cm
Dalam perhitungan ini, pastikan satuan ukuran yang digunakan konsisten. Dalam kasus ini, menggunakan sentimeter (cm) untuk semua ukuran.
Mari kita hitung:
Volume = 21 cm x 10 cm x 5.5 cm
= 1155 cm³
Jadi, volume 1 biji bata AJ Super adalah 1155 cm³.
Untuk membandingkan volume, kita perlu menghitung volume bata merah standar berdasarkan ukuran minimal dan maksimal yang diberikan.
Volume minimum bata merah menurut SNI:
Volume minimum = Panjang minimum x Lebar minimum x Tebal minimum
Volume minimum = 19 cm x 9 cm x 5.2 cm
Volume minimum = 883.8 cm³
Volume maksimum bata merah menurut SNI:
Volume maksimum = Panjang maksimum x Lebar maksimum x Tebal maksimum
Volume maksimum = 23 cm x 11 cm x 8 cm
Volume maksimum = 2024 cm³
Sekarang, kita dapat membandingkan volume bata AJ Super (1155 cm³) dengan volume minimum dan maksimum bata merah menurut SNI:
Volume AJ Super (1155 cm³) > Volume minimum SNI (883.8 cm³)
Volume AJ Super (1155 cm³) < Volume maksimum SNI (2024 cm³)
Berikut adalah tabel perbandingan volume bata merah AJ Super dengan volume standar bata merah menurut SNI (berdasarkan ukuran minimal dan maksimal):
Panjang (cm) | Lebar (cm) | Tebal (cm) | Volume (cm³) | |
Ukuran AJ Super | 21 | 10 | 5.5 | 1155 |
Ukuran SNI Minimum | 19 | 9 | 5.2 | 883.8 |
Ukuran SNI Maksimum | 23 | 11 | 8 | 2024 |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa volume bata AJ Super (1155 cm³) berada di antara volume minimum (883.8 cm³) dan volume maksimum (2024 cm³) bata merah menurut SNI
Dari perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa volume bata AJ Super (1155 cm³) berada di antara volume minimum dan maksimum bata merah menurut SNI. Artinya sesuai standar SNI.
Berat batu bata merah AJ Super per biji
Rentang berat bata merah AJ Super adalah antara 1.8 kg hingga 2 kg per biji. Mari kita hitung densitasnya:
Densitas = Massa / Volume
Densitas minimum = Massa minimum / Volume
Jadi densitas minimum bata AJ Super adalah = 1.8 kg / 1155 cm³ atau sekitar 1.558 kg/liter.
Densitas maksimum = Massa maksimum / Volume
Jadi densitas maksimum bata AJ Super adalah 2 kg / 1155 cm³ atau sekitar 1.732 kg/liter.
Perbedaan Ukuran Beberapa Jenis Batu Bata di Indonesia
Ukuran batu bata press
Bata press adalah jenis bata yang diproduksi dengan proses pemadatan menggunakan mesin press. Bata ini memiliki bentuk yang rapi, permukaan yang halus, dan dimensi yang seragam.
Bata press sangat cocok digunakan untuk dinding, pondasi, dan struktur bangunan lainnya.
AJ Super menawarkan batu bata press dengan ukuran yang presisi dan sesuai standar SNI. Batu bata press AJ Super memiliki panjang sebesar 21 cm, lebar 10 cm, dan tinggi atau tebal 5.5 cm.
Bata merah produksi kami telah mendapatkan sertifikat pengujian dari BBK Bandung. Kami melayani penjualan bata merah bata merah untuk pengiriman ke daerah Bogor, Tangerang, Purwakarta, Bekasi, Depok, Bandung, Jakarta dan daerah lainnya di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Ukuran bata expose (ekspos)
Bata expose adalah jenis bata yang memiliki permukaan yang kasar dan menonjolkan tekstur alami dari adukan bata.
Bata expose sering digunakan untuk memberikan tampilan estetika yang unik pada bangunan, seperti pada dinding luar, fasad, atau area ekspos.
Ukuran batu bata expose AJ Super adalah panjang 21 cm, lebar 10 cm, dan tinggi atau tebal 5.5 cm
AJ Super sebagai produsen bata terpercaya menawarkan pilihan yang luas bagi kontraktor dan pemilik bangunan untuk memenuhi kebutuhan konstruksi.
Dengan menggunakan bata press atau bata expose dari AJ Super, para pengguna dapat membangun bangunan yang kokoh, tahan lama, dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
Salah satu kelebihan bata merah adalah terletak pada warna bahan pembuatannya, tanah liat. Ternyata, tanah liat yang dibakar dapat menghasilkan sifat yang baik dalam mempertahankan kelembapan dan mengatur suhu dalam ruangan.
Baca artikel kami tentang bahan-bahan untuk membuat bata merah.
Ukuran bata tempel expose (terakota)
Kata “terracotta” berasal dari bahasa Italia yang berarti “tanah dipanggang”. Bahan dasar terracotta atau bata tempel expose adalah tanah liat yang dipanggang dalam suhu tinggi. Terracotta telah digunakan dalam berbagai budaya dan seni arsitektur sejak zaman kuno.
Kami menjual bata tempel expose atau terracotta dengan ukuran panjang 24 cm, lebar 6 cm, dan tebal 1,5 cm. Bata ini memiliki bentuk yang lebih tipis dan lebih lebar dibandingkan dengan bata merah standar.
Dengan ukurannya yang lebih panjang, bata tempel expose memberikan kesan visual yang menarik saat digunakan sebagai material penutup dinding.
Dengan ketebalan 1,5 cm, bata tempel expose cukup tipis sehingga tidak membutuhkan banyak ruang pada dinding. Ketebalan yang lebih tipis juga mempermudah dalam proses pemasangan dan mengurangi beban pada struktur dinding.
Untuk menghitung luasan pasang bata tempel expose, kita dapat menggunakan asumsi spesi (spasi) sebesar 1 cm. Spesi adalah jarak antara bata satu dengan bata lainnya yang digunakan saat pemasangan.
Berikut adalah cara perhitungannya:
Luas pasang = (Panjang + Spesi) × (Lebar + Spesi)
Substitusikan nilai panjang = 24 cm, lebar = 6 cm, dan spesi = 1 cm ke dalam rumus:
Luas pasang = (24 cm + 1 cm) × (6 cm + 1 cm)
= (25 cm) × (7 cm)
= 175 cm²
Jadi, dengan asumsi spesi 1 cm, luasan pasang bata tempel expose adalah 175 cm².
Jika kita ingin menutup 1 meter persegi dinding, maka kita perlu menghitung berapa banyak bata yang bisa masuk dalam luas tersebut.
Luas 1 meter persegi = 100 cm × 100 cm = 10,000 cm²
Jumlah bata tempel expose dalam 1 meter persegi tanpa spasi dapat dihitung sebagai berikut:
Jumlah bata = Luas 1 meter persegi / Luas pasang satu bata
= 10,000 cm² / 175 cm²
≈ 57,14
Dalam kasus ini, hasil perhitungan menunjukkan bahwa kita membutuhkan sekitar 57,14 atau sekitar 60 bata tempel expose untuk menutup 1 meter persegi.
Ukuran bata tempel bevel
Bata tempel bevel AJ Super memiliki ukuran yang dirancang dengan presisi untuk memberikan hasil pemasangan yang estetis dan tahan lama.
Dengan dimensi panjang 24 cm, lebar 7 cm, dan tebal 1,5 cm, Bata tempel bevel AJ Super menawarkan keindahan dan ketahanan yang optimal. Desain bevel pada bata ini memberikan tampilan yang elegan dan bergaya pada dinding bangunan.
Untuk menghitung luas pasang Bata tempel bevel AJ Super per meter persegi, kita perlu mempertimbangkan spesi atau jarak antar bata yang diinginkan. Jika kita asumsikan spesi 1 cm, maka kita dapat menghitung luas pasang dengan menggunakan rumus:
Luas Pasang = (Panjang + Spesi) x (Lebar + Spesi)
Substitusikan dengan nilai yang diberikan:
Luas Pasang = (24 cm + 1 cm) x (7 cm + 1 cm)
Luas Pasang = 25 cm x 8 cm
Luas Pasang = 200 cm²
Jadi, setiap bata memiliki luas pasang sebesar 200 cm².
Selanjutnya, untuk mendapatkan jumlah bata per meter persegi, kita perlu membagi luas total yang diinginkan dengan luas pasang per bata:
Jumlah Bata per Meter Persegi = Luas Total / Luas Pasang per Bata
Jika kita menginginkan 1 meter persegi, maka luas total adalah 10000 cm² (karena 1 m² = 10000 cm²):
Jumlah Bata per Meter Persegi = 10000 cm² / 200 cm²
Jumlah Bata per Meter Persegi = 50
Jadi, untuk setiap 1 meter persegi, dibutuhkan sekitar 50 buah Bata tempel bevel AJ Super dengan ukuran Panjang 24 cm, Lebar 7 cm, dan Tebal 1,5 cm. Namun, perlu diingat bahwa angka ini adalah hasil perkiraan yang didasarkan pada asumsi spesi 1 cm
Ukuran bata merah jumbo
Tabel klasifikasi ukuran batu bata merah standar menurut SNI 15-2094-2000 ke dalam kelas ukuran kecil, sedang, dan besar:
Modul | Panjang (cm) | Lebar (cm) | Tinggi (cm) | Klasifikasi |
M-5a | 19 ± 0.4 | 9 ± 0.3 | 6.5 ± 0.2 | Kecil |
M-5b | 19 ± 0.4 | 10 ± 0.3 | 6.5 ± 0.3 | Kecil |
M-6a | 23 ± 0.5 | 11 ± 0.4 | 5.2 ± 0.3 | Sedang |
M-6b | 23 ± 0.5 | 11 ± 0.4 | 5.5 ± 0.3 | Sedang |
M-6c | 23 ± 0.5 | 11 ± 0.4 | 7.0 ± 0.3 | Besar |
M-6d | 23 ± 0.5 | 11 ± 0.4 | 8.0 ± 0.3 | Besar |
Dalam tabel di atas, kolom “Klasifikasi” menunjukkan kategori ukuran kecil, sedang, atau besar berdasarkan standar SNI.
Untuk menentukan klasifikasi bata merah AJ Super, maka kita perlu membandingkan ukurannya dengan standar yang tercantum dalam tabel.
Ukuran bata merah AJ Super adalah sebagai berikut:
- Panjang: 21 cm
- Lebar: 10 cm
- Tinggi atau Tebal: 5.5 cm
Dalam tabel klasifikasi, tidak ada kombinasi ukuran yang persis sama dengan bata merah AJ Super. Namun, kita dapat mencari kelas yang paling mendekati berdasarkan toleransi yang diberikan.
Berdasarkan toleransi yang diberikan dalam standar SNI, bata merah AJ Super dengan ukuran tersebut dapat dikelompokkan ke dalam kategori “Sedang” karena ukurannya yang mendekati ukuran M-6b dalam tabel, yaitu:
- Panjang: 23 ± 0.5 cm
- Lebar: 11 ± 0.4 cm
- Tinggi atau Tebal: 5.5 ± 0.3 cm
Bata merah berukuran besar (jumbo) umumnya memiliki dimensi yang lebih besar daripada bata merah berukuran kecil atau sedang. Berikut ini adalah deskripsi umum mengenai bata merah berukuran besar:
- Panjang: Panjang bata merah ukuran besar dapat berkisar antara 22 cm hingga 24 cm atau lebih. Ukuran panjang yang lebih besar ini membantu dalam mempercepat proses pembangunan dan mengurangi jumlah bata yang diperlukan.
- Lebar: Lebar bata merah ukuran besar biasanya berkisar antara 10 cm hingga 11 cm atau lebih. Lebar yang lebih besar memberikan stabilitas dan kekuatan yang diperlukan untuk membangun struktur yang kokoh.
- Tinggi atau Tebal: Tinggi atau tebal bata merah ukuran besar dapat bervariasi antara 6 cm hingga 8 cm atau lebih. Tinggi yang lebih besar ini memberikan daya tahan yang lebih baik terhadap beban struktural dan membantu dalam mengurangi jumlah lapisan yang diperlukan dalam konstruksi.
Bata merah ukuran besar sering digunakan dalam proyek-proyek konstruksi yang membutuhkan struktur yang lebih besar dan kokoh, seperti bangunan komersial, perumahan bertingkat, atau gedung-gedung publik.
Kelebihan ukuran jumbo adalah proses pembangunan yang lebih cepat dan lebih efisien.
Sebuah toko online di marketplace menyebutkan bahwa ukuran batu bata jumbo Palembang (bolong 6) adalah sekitar 9 cm x 13 cm x 23 cm.
Ukuran bata ringan atau bata beton
Bata ringan, juga dikenal sebagai bata AAC (Autoclaved Aerated Concrete) atau bata beton ringan, adalah jenis bata yang terbuat dari campuran pasir silika, semen, air, dan bahan pengembang yang memberikan kepadatan rendah dan struktur berpori.
Di pasar Indonesia, bata ringan tersedia dalam berbagai ukuran yang umumnya mengikuti standar industri. Berikut adalah beberapa ukuran umum yang sering digunakan:
- Bata Ringan Standar:
- Panjang: 60 cm
- Lebar: 20 cm
- Tinggi: 10 cm
- Bata Ringan Ukuran Sedang:
- Panjang: 60 cm
- Lebar: 15 cm
- Tinggi: 10 cm
- Bata Ringan Ukuran Kecil:
- Panjang: 60 cm
- Lebar: 10 cm
- Tinggi: 10 cm
Selain itu, terdapat juga variasi ukuran lainnya yang mungkin dapat ditemui di pasar, tergantung dari produsen dan merek yang berbeda. Sebaiknya Anda menghubungi produsen atau penyedia bata ringan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik mengenai ukuran yang mereka tawarkan.
Ukuran bata merah hias
Bata merah hias adalah jenis bata merah yang memiliki desain atau pola yang estetis dan diterapkan pada elemen dekoratif bangunan.
Bata merah hias umumnya digunakan untuk memberikan sentuhan visual yang menarik dan menambah nilai estetika pada dinding atau fasad bangunan.
Ukuran bata merah hias yang lazim dijual di pasaran Indonesia dapat bervariasi, tergantung pada produsen dan preferensi desain. Namun, berikut adalah beberapa ukuran umum yang sering ditemui:
- Panjang: Biasanya berkisar antara 20 cm hingga 25 cm.
- Lebar: Umumnya antara 6 cm hingga 10 cm.
- Tebal: Berkisar antara 2 cm hingga 5 cm.
Perlu diingat bahwa ukuran tersebut hanya sebagai referensi umum, dan dapat bervariasi tergantung pada produsen dan kebutuhan desain.
Ukuran batako
Batako adalah jenis material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan agregat lainnya yang dicetak dalam bentuk balok. Batako umumnya digunakan dalam konstruksi dinding, baik untuk dinding luar (eksterior) maupun dinding dalam (interior) pada bangunan.
Batako memiliki beberapa ukuran standar yang umum di pasaran. Beberapa ukuran batako yang lazim dijumpai di Indonesia antara lain:
- Batako ukuran 10 x 20 x 40 cm
- Batako ukuran 12.5 x 20 x 40 cm
- Batako ukuran 15 x 20 x 40 cm
Ukuran tersebut dapat bervariasi tergantung pada produsen dan kebutuhan proyek konstruksi. Batako digunakan sebagai alternatif pengganti bata merah dalam pembangunan, karena memiliki keunggulan dalam proses pemasangan yang lebih cepat dan ukuran yang seragam.
Tabel perbandingan beberapa jenis batu bata yang umum digunakan di Indonesia
Jenis Bata | Panjang (cm) | Lebar (cm) | Tinggi/Tebal (cm) |
Bata SNI | 19 – 23 | 9 – 11 | 5.2 – 8.0 |
Bata AJ Super | 21 | 10 | 5.5 |
Bata Tempel | 24 | 7 | 1.5 |
Bata Bevel | 24 | 7 | 1.5 |
Bata Ringan | 20 – 60 | 10 – 20 | 5 – 15 |
Bata Jumbo | 22-24 | 10-11 | 6-8 |
Bata Hias | 15 – 20 | 5 – 10 | 2 – 4 |
Batako | 10 – 15 | 20 – 25 | 40 – 50 |
Perlu dicatat bahwa ukuran bata dapat bervariasi tergantung pada p
Contoh Penggunaan Ukuran Bata Merah Dalam Konstruksi
Faktor yang perlu diperhitungkan
Ketebalan Dinding Bata Merah
Ketebalan dinding bata merah adalah faktor penting yang perlu diperhitungkan dalam konstruksi menggunakan bata merah. Ketebalan dinding yang tepat akan memastikan kekuatan struktural dan isolasi termal yang memadai.
Ukuran bata merah standar, seperti yang diatur dalam SNI (Standar Nasional Indonesia), menentukan rentang tebal bata merah yang dapat digunakan. Dalam perencanaan, ketebalan dinding bata merah harus disesuaikan dengan beban struktural yang akan ditopang oleh dinding tersebut.
Ketebalan Plesteran Tembok
Plesteran tembok adalah lapisan yang diterapkan pada permukaan dinding bata merah untuk meningkatkan kekuatan, penampilan, dan perlindungan terhadap kelembaban. Ketebalan plesteran tembok yang diijinkan harus diperhatikan saat menggunakan ukuran bata merah.
Standar dan rekomendasi mengenai ketebalan plesteran biasanya ditentukan oleh kontraktor, arsitek, atau standar konstruksi yang berlaku. Pastikan untuk mempertimbangkan ketebalan plesteran yang sesuai agar dapat menghasilkan permukaan dinding yang rata dan tahan lama.
Tinggi Dinding
Tinggi dinding bata merah adalah faktor penting yang perlu diperhitungkan dalam konstruksi. Tinggi maksimum yang diijinkan untuk dinding bata merah dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk tipe dan kualitas bata merah yang digunakan, struktur pendukung, dan lingkungan sekitarnya.
Tinggi dinding yang melebihi batas yang ditetapkan dapat mengurangi stabilitas dan kekuatan dinding. Oleh karena itu, perlu memperhatikan panduan dan rekomendasi yang berlaku untuk memastikan keamanan dan keandalan konstruksi dinding bata merah.
Selain faktor-faktor di atas, perlu juga memperhatikan faktor lain seperti adanya jarak horizontal dan vertikal antara dinding bata merah, ketebalan mortar yang digunakan, dan peraturan konstruksi yang berlaku di wilayah tempat proyek berada.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini secara cermat, maka anda dapat merencanakan dan melaksanakan konstruksi dengan menggunakan ukuran bata merah yang sesuai dengan standar dan kebutuhan proyek.
Simulasi perhitungan jumlah bata merah per meter persegi
Sebagai contoh, kita akan melakukan simulasi perhitungan jumlah bata merah yang diperlukan dalam membangun rumah tipe 45 dengan menggunakan bata AJ Super.
Berikut adalah beberapa asumsi yang digunakan:
- Ukuran Bata AJ Super:
- Panjang: 21 cm
- Lebar: 10 cm
- Tinggi: 5.5 cm
- Dimensi Rumah Tipe 45:
- Panjang: 9 meter
- Lebar: 7 meter
- Tinggi: 3 meter
- Ketebalan Dinding:
- Dinding Luar: 20 cm
- Dinding Dalam: 10 cm
- Jumlah Lantai:
- 1 lantai
- Asumsi:
- Tidak ada jendela dan pintu yang memotong dinding
- Tidak ada kolom atau struktur tambahan yang memotong dinding
- Tidak ada pemotongan atau pembuatan lubang tambahan dalam dinding
Dengan asumsi tersebut, kita dapat menghitung jumlah bata AJ Super yang diperlukan sebagai berikut:
- Perimeter Dinding Luar:
- Panjang: 2 × (Panjang + Lebar) = 2 × (9 + 7) = 32 meter
- Perimeter Dinding Dalam:
- Panjang: 2 × (Panjang + Lebar) = 2 × (9 + 7) = 32 meter
- Total Luas Dinding:
- Luas Dinding Luar: Panjang × Tinggi = 9 × 3 = 27 meter persegi
- Luas Dinding Dalam: Panjang × Tinggi = 9 × 3 = 27 meter persegi
- Luas Total Dinding = Luas Dinding Luar + Luas Dinding Dalam = 27 + 27 = 54 meter persegi
- Jumlah Bata AJ Super yang Diperlukan:
- Jumlah Bata per Meter Persegi: Luas Total Dinding × Jumlah Lantai = 54 × 1 = 54 biji
- Total Jumlah Bata AJ Super yang Diperlukan: Jumlah Bata per Meter Persegi × Perimeter Dinding Luar = 54 × 32 = 1728 biji
Jadi, dalam membangun rumah tipe 45 dengan menggunakan bata AJ Super, diperlukan sekitar 1728 biji bata AJ Super.
Silahkan baca artikel kami tentang cara menghitung jumlah batu bata per meter persegi.
Tips Memilih Ukuran Bata Merah yang Tepat
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih ukuran bata merah
- Ketebalan Dinding: Pertimbangkan ketebalan dinding yang diinginkan untuk memastikan kekuatan dan stabilitas konstruksi.
- Dimensi Bangunan: Ukur dimensi bangunan secara akurat, termasuk panjang, lebar, dan tinggi, untuk menghitung jumlah bata merah yang diperlukan.
- Toleransi: Perhatikan toleransi yang diperbolehkan dalam ukuran bata merah, sesuai dengan standar yang berlaku, untuk memastikan kesesuaian dalam pemasangan.
- Estetika: Pertimbangkan tampilan estetika yang diinginkan, termasuk pola dan tekstur, yang dapat dipengaruhi oleh ukuran bata merah yang dipilih.
- Ketersediaan: Pastikan ukuran bata merah yang dipilih tersedia dengan mudah di pasaran untuk memudahkan pengadaan material.
Tips dalam memilih ukuran bata merah yang sesuai dengan kebutuhan
- Konsultasikan dengan Arsitek atau Kontraktor: Mintalah saran dari profesional dalam bidang konstruksi, seperti arsitek atau kontraktor, untuk mendapatkan rekomendasi ukuran bata merah yang sesuai dengan proyek bangunan Anda.
- Ikuti Standar yang Berlaku: Pastikan memilih ukuran bata merah yang sesuai dengan standar yang berlaku, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia), untuk memastikan kualitas dan kesesuaian dalam penggunaannya.
- Pertimbangkan Toleransi: Jika toleransi ukuran bata merah diperbolehkan, perhitungkan toleransi tersebut dalam pemilihan ukuran yang paling sesuai dengan kebutuhan.
- Evaluasi Keuangan: Perhitungkan biaya dan efisiensi penggunaan bata merah dalam memilih ukuran yang tepat. Pertimbangkan kualitas dan kekuatan yang dibutuhkan, serta faktor ekonomis dalam memutuskan ukuran yang optimal.
- Perhatikan Kondisi Lingkungan: Jika proyek bangunan berada di daerah yang rentan terhadap gempa atau kondisi lingkungan tertentu, pilih ukuran bata merah yang memiliki ketahanan dan kekuatan yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Pengukuran dan konversi
Konversi satuan ukuran bata merah (cm, meter, inci)
Berikut adalah tabel ukuran bata merah AJ Super dengan kolom satuan cm, m, dan inch:
Ukuran bata merah AJ Super | cm | m | inch |
Panjang | 21 | 0.21 | 8.27 |
Lebar | 10 | 0.10 | 3.94 |
Tinggi/Tebal | 5.5 | 0.055 | 2.17 |
Catatan: Satuan m (meter) dan inch (inci) telah diubah dari ukuran cm dengan membagi dengan faktor konversi masing-masing (1 m = 100 cm, 1 inch = 2.54 cm).
Konversi satuan ukuran tanah (meter persegi, bata)
Untuk ukuran luas tanah di Indonesia, 1 bata adalah 14 meter persegi. Maka dengan cara yang sama dapat dikatakan 5 bata setara dengan 70 meter persegi, 100 bata setara dengan 1400 meter persegi.
Untuk 12 bata berapa meter persegi, anda bisa masukkan ke dalam kalkulator konversi berikut:
Konversi Satuan Luas Bata ke Meter Persegi
Kesimpulan
Ukuran bata merah merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat membangun atau merenovasi bangunan. Dalam artikel ini, kami telah membahas berbagai aspek terkait ukuran bata merah, terutama fokus pada bata merah AJ Super. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari artikel ini:
- Standar Ukuran Bata Merah: SNI 15-2094-2000 merupakan standar yang digunakan di Indonesia untuk ukuran bata merah. Standar ini mengatur panjang, lebar, dan tebal bata merah serta toleransinya.
- Klasifikasi Ukuran Bata Merah: Berdasarkan standar SNI, ukuran bata merah dapat diklasifikasikan menjadi kecil, sedang, dan besar (jumbo). Setiap klasifikasi memiliki rentang ukuran yang spesifik.
- Ukuran Bata Merah AJ Super: Bata merah AJ Super adalah salah satu jenis bata merah yang tersedia di pasaran. Ukurannya mencakup panjang, lebar, dan tinggi/tebal, dan memenuhi standar SNI.
- Perhitungan Jumlah Bata Merah: Saat membangun rumah, perhitungan jumlah bata merah sangat penting. Faktor-faktor seperti luas dinding, ketebalan dinding, dan kebutuhan bata merah per meter persegi harus dipertimbangkan.
- Tips Memilih Ukuran Bata Merah: Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih ukuran bata merah adalah kebutuhan struktural, estetika, dan kepraktisan. Memahami kebutuhan dan konsultasi dengan ahli dapat membantu dalam pemilihan ukuran yang tepat.
Dalam memilih ukuran bata merah, penting untuk mengacu pada standar yang berlaku dan mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan dengan proyek konstruksi. Dengan memilih ukuran yang sesuai, bangunan dapat dibangun dengan baik dan memenuhi persyaratan teknis dan estetika.
FAQs terkait Ukuran Bata Merah
Berapa jumlah batu bata dalam 1 meter persegi?
Untuk mengetahui jumlah batu bata dalam 1 meter persegi dinding dengan asumsi batang dipasang horizontal, menggunakan bata AJ Super, dan spesi 2 cm, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Menentukan ukuran bata AJ Super:
Panjang: 21 cm
Lebar: 10 cm
Tebal: 5.5 cm
- Menghitung luas permukaan 1 batang bata dengan spesi:
Luas permukaan 1 batang bata dengan spesi = (Panjang + Spesi) x (Tebal + Spesi)
Luas permukaan 1 batang bata dengan spesi = (21 cm + 2 cm) x (5.5 cm + 2 cm) = 23 cm x 7.5 cm = 172.5 cm²
- Menghitung jumlah batu bata dalam 1 meter persegi:
Jumlah batu bata dalam 1 meter persegi = 1 m² / Luas permukaan 1 batang bata dengan spesi
Jumlah batu bata dalam 1 meter persegi = 10000 cm² / 172.5 cm² ≈ 57.97 batu (dibulatkan menjadi 58 atau 60 bata)
Jadi, dengan asumsi batang dipasang horizontal, spesi 2 cm, dan menggunakan bata AJ Super, diperlukan sekitar 58 atau 60 batu bata dalam 1 meter persegi dinding.
Berapa ukuran batu bata yang standar?
Ukuran batu bata yang standar SNI (Standar Nasional Indonesia) 15-2094-2000 adalah
- Panjang: 19 cm – 23 cm
- Lebar: 9 cm – 11 cm
- Tebal: 6.5 cm – 8 cm
Rentang ukuran di atas merupakan ukuran standar yang biasanya digunakan untuk batu bata konstruksi dalam industri konstruksi di Indonesia.
Berapakan ukuran standar lebar batu pasangan bata ½ bata?
Ukuran standar lebar untuk pasangan bata ½ bata bervariasi tergantung pada standar yang digunakan di suatu wilayah atau negara. Namun, secara umum, lebar standar untuk pasangan bata ½ bata adalah sekitar 10 cm atau 100 mm.
Namun, penting untuk dicatat bahwa standar dapat bervariasi dan dapat berbeda di berbagai tempat. Oleh karena itu, disarankan untuk memeriksa dengan otoritas setempat atau pemasok bahan bangunan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai ukuran standar lebar untuk pasangan bata ½ bata di wilayah atau negara Anda.
Soal
Sebuah batu bata memiliki ukuran 5 cm x 10 cm x 20 cm. Batu bata tersebut diletakkan pada lantai sedemikian sehingga tekanannya maksimum. Luas bidang permukaan batu bata yang menempel pada lantai adalah…
Untuk mencari luas paling minimal dari batu bata agar tekanannya maksimum, kita akan menggunakan rumus fisika yang menyatakan bahwa tekanan (P) berbanding terbalik dengan luas (A), yaitu:
P = F/A
Di sini, kita ingin tekanan (P) mencapai nilai maksimum. Karena tekanan berbanding terbalik dengan luas, maka untuk mendapatkan tekanan maksimum, kita harus mencari luas permukaan yang paling kecil.
Ukuran batu bata: 5 cm x 10 cm x 20 cm
Ada enam sisi pada batu bata, dan kita ingin mencari luas permukaan yang paling kecil. Luas permukaan batu bata dihitung dengan menjumlahkan luas semua sisinya.
Luas permukaan sisi 1: 5 cm x 10 cm = 50 cm²
Luas permukaan sisi 2: 5 cm x 20 cm = 100 cm²
Luas permukaan sisi 3: 10 cm x 20 cm = 200 cm²
Luas permukaan sisi 4: 5 cm x 10 cm = 50 cm²
Luas permukaan sisi 5: 5 cm x 20 cm = 100 cm²
Luas permukaan sisi 6: 10 cm x 20 cm = 200 cm²
Dari sisi-sisi batu bata tersebut, luas permukaan yang paling kecil adalah 50 cm². Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa luas permukaan yang harus ditempelkan ke lantai agar tekanan maksimum adalah 50 cm².
Dengan kata lain, kita harus menempelkan sisi batu bata yang memiliki luas permukaan 50 cm² ke lantai untuk mencapai tekanan maksimum.
Sebuah batako berukuran panjang 24 cm, lebar 12 cm dan tingginya 8 cm dengan berat 1,6 kg. Terdapat miniatur batako yang sebangun dengan batako tsb dan terbuat dari bahan yang sama dengan batako asli dan panjangnya 6 cm, maka jawab pertanyaan berikut
- berapa lebar & tinggi miniatur batako
- tabel perbandingan volume batako asli & batako miniatur
- berapa berat miniatur batako (dalam gram)
Jawaban:
a. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan proporsi untuk menentukan lebar dan tinggi miniatur batako. Karena panjang batako asli adalah 24 cm dan panjang miniatur batako adalah 6 cm, kita dapat menggunakan rumus proporsi sebagai berikut:
(lebar miniatur batako / lebar batako asli) = (panjang miniatur batako / panjang batako asli)
Mari kita selesaikan rumus tersebut untuk menentukan lebar miniatur batako:
(lebar miniatur batako / 12 cm) = (6 cm / 24 cm)
lebar miniatur batako = (6 cm / 24 cm) * 12 cm
lebar miniatur batako = 3 cm
Dengan demikian, lebar miniatur batako adalah 3 cm.
Untuk menentukan tinggi miniatur batako, kita dapat menggunakan proporsi yang sama:
(tinggi miniatur batako / tinggi batako asli) = (panjang miniatur batako / panjang batako asli)
(tinggi miniatur batako / 8 cm) = (6 cm / 24 cm)
tinggi miniatur batako = (6 cm / 24 cm) * 8 cm
tinggi miniatur batako = 2 cm
Dengan demikian, tinggi miniatur batako adalah 2 cm.
b. Tabel perbandingan volume batako asli dan batako miniatur:
Batako Asli | Batako Miniatur | |
Panjang (cm) | 24 | 6 |
Lebar (cm) | 12 | 3 |
Tinggi (cm) | 8 | 2 |
Volume (cm³) | ??? | ??? |
Untuk menghitung volume batako asli, kita dapat menggunakan rumus:
Volume batako asli = panjang x lebar x tinggi
Volume batako asli = 24 cm x 12 cm x 8 cm
Volume batako asli = 2304 cm³
Untuk menghitung volume batako miniatur, kita juga dapat menggunakan rumus yang sama:
Volume batako miniatur = panjang x lebar x tinggi
Volume batako miniatur = 6 cm x 3 cm x 2 cm
Volume batako miniatur = 36 cm³
c. Untuk menghitung berat miniatur batako dalam gram, kita dapat menggunakan perbandingan berat batako asli dan batako miniatur dengan memperhatikan perubahan volume:
Berat batako asli / Volume batako asli = Berat batako miniatur / Volume batako miniatur
1,6 kg / 2304 cm³ = Berat batako miniatur / 36 cm³
Berat batako miniatur = (1,6 kg / 2304 cm³) * 36 cm³
Berat batako miniatur = 0,025 kg = 25 gram
Jadi, berat miniatur batako adalah 25 gram.