Cara Pengujian Batu Bata Merah Menurut SNI 15-2094-2000

Inspirasi

comment No Comments

By Kamaludin Somantri

Pengujian batu bata merah dilakukan untuk mengetahui karakteristik & kualitas bata yang bagus. Bata merah press & expose dihasilkan dari proses pembakaran tanah liat yang telah dicetak. Bahan bakar yang digunakan untuk membuat batu bata adalah kayu bakar dan padi.

Syarat Mutu Batu Bata Merah Menurut SNI

Syarat Mutu Batu Bata Menurut SNI

Sifat tampak

Batu bata merah dari jenis tanah liat untuk pasangan dinding harus berbentuk prisma segi empat panjang, memiliki rusuk-rusuk siku yang tajam, bidang-bidang datar yang rata, tidak menunjukkan retak-retak, perubahan bentuk yang berlebihan, tidak mudah hancur atau patah, warnanya seragam dan berbunyi nyaring bila dipukul.

Warna dan bentuk bata merah

Warna penampang belahan (patahan) dinyatakan merata saat sudah berwarna kekuning-kuningan, kemerah-merahan, merah muda, merah tua dan sebagainya. Bentuk bata merah dapat dikatakan baik dengan ketentuan bidang-bidang sisinya harus datar, rusuk-rusuknya harus tajam dan siku permukaannya harus rata dan tidak terjadi keretakan.

Ukuran dan toleransi (Dimensi bata merah)

Dimensi bata merah dikelompokkan menjadi beberapa modul yang dapat dilihat pada Tabel

Kuat tekan bata merah

Besar kuat tekan rata-rata dan koefisien variasi yang diizinkan untuk bata merah dikelompokkan menjadi beberapa kelas yang dapat dilihat pada Tabel

Daya serap batu bata merah

Daya serap terhadap air merupakan faktor penting karena merupakan salah satu sifat batu bata yang sangat berpengaruh terhadap kekuatan suatu pekerjaan batu bata. Daya serap batu bata dikontrol untuk mencegah kehilangan air dari pada mortar yang sedang digunakan.

Dampak dari air adukan terserap bata, maka air adukan yang digunakan untuk proses pengerasan semen akan berkurang dan kekuatan mortar akan turun. Secara keseluruhan dapat menimbulkan perbedaan kekuatan serta retak-retak pada bangunan.

Daya serap yang dipersyaratkan untuk bata merah adalah 20 gr/dm2/mnt. Apabila nilai daya serap lebih besar dari yang disyaratkan, maka bata merah tersebut perlu direndam dalam air terlebih dahulu sebelum dipasang.

Garam yang membahayakan

Garam yang mudah larut dan membahayakan serta dapat menyebabkan terjadinya kerusakan struktural “Effloresence” pada permukaan bata adalah

  • mangnesium sulfat (MgSO4)
  • natrium sulfat (Na2SO4)
  • kalium sulfat (K2SO4)

Total kadar garam maksimum adalah 1.0%

Kerapatan semu (apparent density)

Kerapatan semu minum bata merah pejal untuk pasangan dinding adalah 1.2gram/cm2

Penyerapan air

Penyerapan air maksimum bata merah pejal untuk pasangan dinding adalah 20%.

Jenis uji batu bata menurut SNI

Beberapa jenis uji batu bata adalah:

  • pengujian tampak luar
  • pengujian ketepatan ukuran
  • pangujian kecepatan penyerapan air dan absorbsi
  • pengujian kadar garam
  • uji kuat tekan batu bata

Cara menguji kualitas batu bata

Cara uji Sifat Tampak

Cara uji sifat tampak bata merah pejal sesuai dengan SNI 15-2094-2000 yaitu harus berbentuk prisma segi empat panjang, mempunyai rusuk-rusuk yang siku atau tidak, bidang-bidang datar yang rata atau tidak, dan tidak menunjukkan retak-retak.

Untuk mengetahui bidang-bidang datarnya, serta kesikuan rusuk-rusuknya menggunakan alat penyiku. Beberapa buah bata yang tidak sempurna bentuknya dinyatakan dalam % dari jumlah yang diperiksa.

Cara Uji Ukuran Bata Merah Pejal

Menurut SNI 15-2094-2000 masing-masing pengukuran panjang, lebar dan tebal dilakukan paling sedikit 3 kali dengan menggunakan alat callipers atau alat yang sejenis dengan ketelitian sampai 1 mm. Dari hasil pengukuran panjang, lebar, dan tebal tiap bata merah ditentukan penyimpangan maksimumnya dan dinyatakan dalam mm.

Cara Pengujian Kuat Tekan

Menurut SNI 15-2094-2000 prosedur pengujian kuat tekan bata merah pejal adalah

  1. setelah dicetak benda-benda uji keesokan harinya dapat dilepas.
  2. Sesudah itu benda-benda tersebut direndam dalam air bersih (suhu ruangan) selama 24 jam (satu hari),
  3. kemudian diangkat dan bidang-bidangnya diseka dengan kain lembab untuk menghilangkan air yang berlebikan.
  4. Selanjutnya benda-benda uji ditekan hingga hancur dengan kecepatan penekanan diatur hingga sama dengan 2 kg/cm2/detik.

Nilai kuat tekan dapat diperoleh dari hasil pembagian beban tekan tertinggi dan luas bidang tekan terkecil. Kuat tekan rata-rata dapat diperoleh dari jumlah kuat tekan semua benda uji dibagi dengan banyaknya benda uji.

Cara Pengujian Daya Serap Air (Suction Rate)

Menurut SNI 15-2094-2000 prosedur pengujian daya serap air adalah sebagai berikut:

  1. Contoh uji direndam dengan air sampai jenuh, kemudian ditimbang beratnya (A).
  2. Dikeringkan pada suhu (100-110) oC selama 24 jam, setelah itu didinginkan hingga suhu kamar kemudian ditimbang beratnya (B).
  3. Terakhir dihitung dengan rumus (A-B)/B x 100%, sehingga didapat nilai daya serap air.

Cara Pengujian Kadar Garam

Garam yang membahayakan dapat merusak struktural pada permukaan bata, garam-garamtersebut adalah magnesium sulfat (MgSO4), natrium sulfat (Na2SO4), kalium sulfat (K2SO4), dengan total kadar garam maksimum 1,0%.

Cara uji kandungan garam yang membahayakan untuk bata merah pejal sesuai SNI 15-0449-1989 tentang Lempung dan feldspar, Cara Uji Kimia Metode Basah.

Bagaimana Hasil Uji Batu Bata Merah AJ Super?

Silahkan lihat hasil pengujian bata merah AJ Super sesuai SNI di BBK Bandung pada laman spesifikasi.

Berapa ukuran bata merah Garut AJ super?

Ukuran Bata merah AJ Super standar adalah panjang 21 cm, lebar 10 cm dan tebal 5.5 cm

Berapa jumlah batu bata per m2 (dalam 1 meter persegi)?

Jumlah batu bata AJ Super Garut per m2 atau 1 meter persegi adalah sekitar 58-60 batu bata

Berapa harga batu bata merah?

Harga jual batu bata merah di Bandung mulai dari Rp 750,- untuk bata press (plesteran) dan mulai dari Rp 960 untuk bata expose (ekspos). Minimal order untuk luar kota Garut adalah 6000 bata.

Apa itu batu bata ekspos? Apa bedanya dengan bata press biasa?

Bata ekspos/expose adalah jenis batu bata yang dipasang terbuka tanpa ditutup dengan plester (semen aci) sehingga bata tampak seperti adanya. Adapun warna bata ekspos ditentukan oleh bahan pembuatan dan proses pewarnaan

Bata expose dan bata press (plester) berada dalam tungku pembakaran yang sama. Ukurannya pun sama.

Bedanya bata expose dipilih yang presisi dan warnanya yang seragam. Bahkan bata patah pun nyaris tidak ada, kecuali selama pengiriman.

Bata plester tidak disortir seperti bata expose. Hanya bata merah patah 3 yang disortir. Rasio patah dua dalam pengiriman berkisar 1% dari total kiriman.

Tinggalkan komentar