whatsapp-aj-super

Inilah Karakteristik Bata Merah Menurut SNI

Batu Bata

Published:

comment No Comments

By Kamaludin Somantri

Halo sobat AJ Super, bagaimana kabarnya?

Apakah ada yang sedang berencana membangun rumah impian? Wah, pasti seru sekali saat membayangkan konsep dan desainnya, bukan? Sebelum mulai proses pembangunan, ada satu hal penting yang tidak boleh Anda lewatkan, yaitu pemilihan bahan bangunan, salah satunya bata merah.

Sobat AJ Super pasti sudah tahu jika bata merah menjadi material klasik yang terbukti kokoh dan tahan lama. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua batu bata merah memiliki kualitas sama? Tentunya, memilih bata merah yang tepat bisa menentukan ketahanan dan kekuatan rumah di masa depan kelak. 

Oleh karena itu, yuk pelajari dulu karakteristik bata merah yang perlu diperhatikan sebelum mulai membangun rumah di bawah ini.

Karakteristik Bata Merah Berdasar SNI

Batu bata merah | Sumber: Pexels

Secara umum, ada delapan karakteristik bata merah yang mesti Anda perhatikan saat akan membeli material ini untuk pembangunan rumah, yaitu:

1. Sifat Tampak

Secara visual, bata merah yang baik harus memiliki bentuk prisma segi empat panjang dengan rusuk-rusuk yang siku dan bidang-bidang datar yang rata. Sebaiknya, pilih permukaan bata yang bebas dari retak atau cacat lainnya.

Batu bata dengan warna merah merata menandakan bahwa proses pembakaran dilakukan dengan sempurna serta terbuat dari tanah liat kualitas tinggi. Sementara bata dengan warna merah tidak merata atau terdapat noda putih, kemungkinan besar mengandung garam yang tinggi. Sehingga, mempengaruhi daya tahan bata terhadap cuaca.

2. Dimensi (Ukuran dan Toleransinya)

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 15-2094-2000), ukuran standar batu bata merah yang ditetapkan, yaitu:

  • Modul M-5a: Tebal 65ยฑ2 mm, lebar 90ยฑ3 mm, panjang 190ยฑ4 mm
  • Modul M-5b: Tebal 65ยฑ2 mm, lebar 100ยฑ3 mm, panjang 190ยฑ4 mm
  • Modul M-6a: Tebal 52ยฑ3 mm, lebar 110ยฑ4 mm, panjang 230ยฑ4 mm
  • Modul M-6b: Tebal 55ยฑ3 mm, lebar 110ยฑ6 mm, panjang 230ยฑ5 mm
  • Modul M-6c: Tebal 70ยฑ3 mm, lebar 110ยฑ6 mm, panjang 230ยฑ5 mm
  • Modul M-6d: Tebal 80ยฑ3 mm, lebar 110ยฑ6 mm, panjang 230ยฑ5 mm.

๐Ÿ“ŒNote: Pastikan bahwa bata merah yang digunakan sesuai dengan toleransi dimensi tersebut untuk menjamin keseragaman serta kualitas konstruksi.

3. Nilai Absorpsi (Penyerapan Air)

Nilai absorpsi (penyerapan air) bata merah dapat bervariasi tergantung pada penginjakan adukan tanah liat. Semakin lama proses penginjakan, maka persentase absorpsi akan semakin kecil.

Dalam pengaplikasiannya, air adukan akan langsung terserap oleh batu bata. Air adukan ini berfungsi dalam proses pengerasan semen berkurang dan kekuatan mortal akan turun. Standar penyerapan batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah masing-masing maksimum 13% dan 17%. Menurut SNI, penyerapan air maksimum dari batu bata merah pejal untuk pasangan dinding yang diizinkan adalah maksimal 20%.

๐Ÿ“ŒNote: Bata dengan nilai absorpsi tinggi dapat menyebabkan masalah kelembaban pada dinding serta mengurangi umur layanan bangunan.

4. Warna

Warna merah merata pada batu bata menunjukkan proses pembakaran optimal dan kualitas tanah liat yang baik. Warna tidak merata atau adanya noda putih dapat menandakan adanya kandungan garam tinggi atau proses pembakaran yang tidak sempurna, yang dapat mempengaruhi kekuatan dan daya tahan bata.

5. Keretakan

Bata merah yang baik harus bebas dari retakan. Keretakan dapat terjadi akibat proses pembakaran yang tidak merata atau kualitas tanah liat yang kurang baik. Bata yang retak dapat mengurangi kekuatan struktural dan estetika bangunan.

6. Kuat Tekan

Kuat tekan merupakan kemampuan bata untuk menahan beban tekan tanpa mengalami kerusakan. 

Menurut SNI 15-2094-2000 kualitas batu bata dibagi menjadi 3 kedudukan dalam hal kuat tekan, yaitu:

Mutu Bata MerahKuat Tekan Rata-Rata
Kg/cmยฒN/mmยฒ
Tingkat I (satu)>100>10
Tingkat II (dua)100-8010-8
Tingkat III (tiga)80-608-6

Kekuatan tekan batu bata adalah nilai kuat tekan bata merah. Di Indonesia, nilai kuat tekan diatur dalam SNI 03-4146-1996 dan SII-0021-78 sesuai tabel berikut:

KelasKekuatan Tekan Rata-rataKoefisien Variasi Izin (%)
Kg/cmยฒN/mmยฒ
25252,525
5050522
1001001015
1501501515
20020020,015
25025025,015

๐Ÿ“ŒNote: Bata merah dengan kuat tekan lebih tinggi cocok untuk digunakan pada struktur yang memerlukan daya dukung besar.

7. Kandungan Garam

Kandungan garam yang terlalu tinggi dalam bata merah bisa menyebabkan efflorescence, yaitu munculnya noda putih pada permukaan batu bata akibat kristalisasi garam yang larut dalam air. 

Hal itu tak hanya mempengaruhi nilai estetika, tetapi juga dapat merusak struktural pada permukaan bata dalam jangka panjang. Garam-garam yang dimaksud adalah magnesium sulfat (MgSO4), natrium sulfat (Na2SO4), kalium sulfat (K2SO4) dengan total garam maksimal yang diperbolehkan 1,0%

Berdasarkan SNI 15-2094-2000 tentang cara pengujian kandungan garam dari 5 batu bata merah utuh, dimana setiap bata ditempatkan berdiri pada bidang datar dalam bejana. Kemudian, masing-masing bejana dituangkan air suling ยฑ 250 ml. Bejana-bejana serta benda uji dibiarkan dalam ruang yang mempunyai sirkulasi udara baik. 

Maka, hasilnya kandungan garam bisa membahayakan jika

  • Bila kurang dari 50% permukaan bata tertutupi oleh lapisan tipis berwarna putih, karena pengkristalan garam-garam yang dapat larut
  • Bila 50% atau lebih dari permukaan batu bata tertutup oleh lapisan putih agak tebal karena pengkristalan garam yang bisa larut, tetapi bagian-bagian dari permukaan bata tidak menjadi bubuk atau terlepas
  • Bila lebih dari 50% permukaan bata tertutup lapisan putih yang tebal karena proses pengkristalan garam yang larut dan bagian dari permukaan bata menjadi bubuk atau lepas.ย 

Bata dengan kandungan garam tinggi akan berpengaruh pada lekatan antara bata dengan mortar pengisi, sehingga menurunkan kualitas batu bata itu sendiri.

8. Kerapatan Semu (Densitas, Massa Jenis)

Kerapatan semu atau densitas bata merah berkaitan dengan massa per satuan volume bata. Menurut SNI 15-2094-2000, kerapatan semu minimum untuk bata merah adalah 1,2 gram/cmยณ. Bata dengan densitas lebih tinggi cenderung memiliki kekuatan yang lebih baik dan penyerapan air yang lebih rendah.

Kesimpulan

Memahami karakteristik bata merah sangat penting dalam memastikan kualitas dan ketahanan bangunan. Pemilihan bata dengan sifat tampak yang baik, dimensi sesuai standar, nilai absorpsi rendah, warna merata, bebas retak, kuat tekan tinggi, kandungan garam rendah dan kerapatan semu yang sesuai akan berkontribusi pada konstruksi yang kokoh dan tahan lama.

Oleh karena itu, sebelum mulai pembangunan rumah, pastikan untuk memilih bata merah yang sudah memenuhi kriteria-kriteria tersebut.Sekarang, sobat AJ Super sudah mengetahui tentang karakteristik bata merah yang bagus. Selanjutnya, baca ulasan kami tentang SNI 15-2094-2000 terkait bata merah pejal untuk pasangan dinding.

Rujukan

https://media.neliti.com/media/publications/225518-karakteristik-fisik-bata-merah-dan-kaita-7d3f0d67.pdf

https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/17218/2/BAB%20II_Siti%20%26%20Rani.pdf

http://repository.ub.ac.id/140209/

https://jurnal.uns.ac.id/jrrs/article/download/20658/16290

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/inersiajurnal/article/download/6746/3363

https://journal.ppns.ac.id/index.php/SeminarMASTER/article/download/839/726

Tinggalkan komentar